Sunday 23 October 2011

Berhenti Jadi Polisi, Briptu Norman Dikontrak Rp5 M – Briptu Norman Mundur, Polri Rugi



infokami.com [ wihans web indonesia ] : Pantas saja Briptu Norman Kamaru bersikeras berhenti sebagai anggota Polri. Sebuah perusahaan rekaman PT Falcon Interactive, bersedia memberikan kompensasi senilai Rp 5 miliar lebih dalam kontrak baru dengan penyanyi populer lewat video lipsing di situs Youtube tersebut.

“Kontrak Norman yang revisi, lebih dari Rp 5 miliar,” ujar kuasa hukum PT Falcon Interactive, Andri W Kusumah dalam jumpa pers, Jakarta, Selasa (20/9).

Andri W Kusumah mengakui bahwa nilai kontrak itu sangat besar untuk seorang artis di Indonesia. Falcon, kata dia, bersedia menanggung kerugian jikalau dalam perjalanannya, ternyata Norman Kamaru tidak laku sesuai harapan.

“Falcon tidak akan meminta nilai kontrak itu dikembalikan oleh Norman. Itu risiko kami,” pungkasnya.

Pengunduran diri anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Gorontalo, Brigadir Polisi Satu (Briptu) Norman Kamaru dinilai akan sangat merugikan Polri. Sebab anggota kepolisian yang namanya mencuat setelah video lipsync lagu Chaiya-Chaiya beredar di YouTube itu dianggap turut mengangkat citra Polri.

“Selama ini Norman sudah berhasil mengangkat warna baru polisi hingga publik simpati,” tegas Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada JPNN, Minggu (18/9).

Dia menegaskan, jika Norman mundur maka publik akan melihat ada masalah serius di Polri. “Bisa jadi publik menilai Norman dizalimi,” kata Neta.

Deklarator Komite Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pun mempertanyakan jika anggota Polri saja dizalimi, lantas bagaimana dengan masyarakat umum. “Untuk itu polri perlu mendengarkan aspirasi Norman,” tegasnya.

Bisa jadi, kata Neta, mundurnya Briptu Norman dari kepolisian karena frustrasi upayanya mengangkat citra polri malah dihalang-halangi. “Terbukti dua kali dia ditangkap saat syuting lagu,” tegasnya.

Padahal IPW melihat keberadaan Norman sangat dibutuhkan Polri untuk meraih simpati publik. Untuk itu, kata Neta, Norman harus ditugaskan di posisi yang tepat. “Ketimbang membiarkan Norman mundur lebih baik polri memecat anggotanya yang brengsek dan hanya merusak citra polri,” tegas Neta.

Seperti diberitakan sebelumnya, Briptu Norman Kamaru memutuskan mundur dari institusi Polri. Menurut Norman, keputusan mendadak ini tidak berhubungan dengan karirnya di dunia musik.

“Saya murni mundur karena tidak ingin lagi menjadi anggota Brimob,” kata Norman kepada wartawan di Gorontalo.

Sumberdata : infokami.com

No comments:

Post a Comment